Enron
Corporation adalah sebuah perusahaan energy Amerika
yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada
akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan
salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur
kertas dan kertas, dan komunikasi.
Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu
saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron
dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan
sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin
terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang
cukup mencengangkan seperti:
Ø Dalam waktu sangat
singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih
membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan
kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai
kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar
modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi
amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.
Ø Saham Enron terjun bebas
hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga
US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan
Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat
dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan ekonomi
terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
Sebab Bangkrutnya Enron
Dalam proses pengusutan
sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek window
dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$
600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini tentunya
hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik
manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran
dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin
ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan
politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik
dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.
Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana
politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat
ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu,
banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan
memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam
proses penyelamatan perusahaan itu.
Pelajaran di Balik Skandal Enron
v Kebohongan yang
dilakukan pada sebuah sistem terbuka seperti organisasi Enron cepat atau lambat
pasti akan terbongkar.
v Kasus-kasus kejahatan
ekonomi tingkat tinggi selalu saja mengorbankan kepentingan orang banyak. Telah
terjadi pelanggaran terhadap kode etik berbagai profesi seperti akuntan,
pengacara dan lain sebagainya, dimana segelintir profesional tersebut serakah
dengan memanfaatkan ketidaktahuan dan keawaman banyak orang. Hal ini
mengakibatkan bencana yang mencelakakan banyak pihak: ribuan pekerja, pemegang
saham, para pemasok, kreditor, dan pihak-pihak lainnya.
Menurut saya terbongkarnya
praktek persekongkolan tingkat tinggi ini menjadi bukti lemahnya pengendalian
serta pengawasan terhadap oknum-oknum penting yang sangat berpengaruh terhadap
taraf hidup/nyawa perusahaan.) Mestinya prinsip-prinsip tata kelola
korporasi yang baik (good corporate governance) harus dijaga dan dipelihara.
Pengelolaan haruslah dilakukan secara transparan, fair, akuntabel, serta
menjaga keseimbangan lingkungan. Jika tidak, praktek bisnis yang kotor dan tersembunyi akan lebih langgeng
(sustainable).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar